Penoreh Jerih
Sajak: Aminudin MansorSajak
Menanti subuh berlabuh
Pisau penoreh dan lampu suluh
Baldi dan semangat sungguh.
Maka, pada pagi itu
Berjalan ia ke kebun jauh
Kebun orang; tanah getah orang
Dirinya hanya kudrat semangat.
Tiba-tiba di tengah perjalanan
Hujan melebat rahmat
Dalam dirinya hujan bercucuran
Tak dapat menoreh lagi
Pohon dan torehan kebasahan.
Penoreh tetap jerih
Esok berbekal semangat baru
Berjalan meredah hutan lalang
Ke kebun getah memburu susu getah
Yang menjadi wang
Yang menjadi buku sekolah
Yang menjadi sayur-sayuran
Yang menjadi ikan kering
Yang menjadi sardin
Yang menjadi belanja harian.
Dalam ribut hujan menggila
Semangatnya tetap terus menyala
Membakar nyala hidup sekeluarga.
-AMI MASRA
Kerdau, Pahang DM
No comments:
Post a Comment